Elsje Rosje Sumual : Perempuan Harus Berpolitik "Cantik"



Minsel,manadopost.co.id--Cantik berpolitik dalam artian setiap Calon Legislatif (Caleg) perempuan yang akan duduk dilegislasi  harus mengedepankan politik yang santun dan etis.

Hal ini pun dikatakan Elsje Rosje Sumual (ERS) Caleg PDIP Minsel Dapil 1 kepada manadopost.co.id pagi tadi.

"Perempuan harus lebih berjuang untuk menjadi wakil rakyat. Tetap berpolitik santun, jangan berpolitik belah bambu yang rela menginjak sisi sebelah untuk menginjak sisi lainnya," tuturnya.

Caleg perempuan ini memastikan dirinya bukan sekedar pelengkap kuota perempuan.Politisi perempuan ini terkenal dengan keramahan dan berjiwa sosial tinggi ini mengaku bersedia menjadi Caleg pada Pemilu 2019 atas dasar pertimbangan yang matang.

''Persiapannya sudah sangat matang dan saya memiliki misi khusus kalau nantinya mendapatkan mandat rakyat sebagai legislator,” ujar istri dari Wakil Bupati Minsel Frangky.D.Wongkar SH ini.


Menurut ERS, berbagai persiapan sudah dilakukan dalam merintis langkah ke DPRD Minsel. Ia jauh-jauh hari sudah turun langsung ke lapangan bertemu warga di Dapil I (Kecamatan Amurang Barat,Amurang dan Amurang Timur).

"Ini sudah saya lakukan sejak jauh-jauh hari. Di sela-sela aktivitas saya sebagai Ketua PKK Minsel, saya selalu turun ke kampung-kampung untuk saling berbagi dengan masyarakat yang membutuhkan uluran tangan,” ungkap perempuan bertubuh semampai dengan kulit sawo matang ini.


Berbekal pengalamannya yang selama ini bergelut dengan masyarakat akar rumput, perempuan yang akrab disapa Rosje ini mengusung misi utama ke parlemen nantinya.

"Karena saya wanita, saya mau perjuangkan hak-hak kaum perempuan dan anak-anak,” ucap ERS.


ERS juga mengaku memperjuangkan pendidikan yang layak bagi semua anak di Minsel. Dia yakin, dengan generasi berkualitas maka menjadikan bangsa ini akan lebih maju di masa mendatang.


Jika mendapat kepercayaan rakyat, ERS berharap dirinya bisa membawa perubahan lebih baik untuk masyarakat Minsel,Dia pun siap mensejahterakan kaum perempuan dan pendidikan anak-anak, serta berupaya menuntaskan persoalan yang dihadapi masyarakat.


"Selama ini perempuan merupakan kelompok yang rentan menjadi objek kekerasan, penganiayaan dan pencabulan.Saya ingin sekali ada persamaan gender, hak dan kesetaraan. Jadi, deskriminasi yang terjadi selama ini harus dihapuskan,” tegas ERS.(rgr)

No comments

Powered by Blogger.